On This Day | 12 September 1895
Pada 12 September 1895, sebuah peristiwa mengejutkan menggemparkan dunia sepak bola Inggris: trofi Piala FA dicuri 1895. Insiden ini terjadi beberapa bulan setelah Aston Villa meraih gelar juara Piala FA dengan mengalahkan West Bromwich Albion 1-0 di Crystal Palace.
Kemenangan ini menandai pencapaian penting bagi The Villans, yang kala itu berhak membawa pulang trofi ikonik tersebut untuk pertama kalinya. Setelah parade kemenangan yang meriah, sang manajer tim, George Ramsay, dengan bangga membawa trofi itu ke Birmingham untuk dipamerkan. Antusiasme para penggemar sangat tinggi, dan trofi tersebut menjadi simbol kebanggaan kota.
Alasan Trofi Disimpan di Toko Sepatu
Insiden ini bermula ketika trofi dipajang di etalase toko sepatu milik William Shillcock. Dikutip dari FourFourTwo, Shillcock merupakan produsen sepatu bot dan sepatu, yang memasok sepatu sepak bola ke tim Villa yang menang “dan 16 pemain internasional”. Dia juga menjual kaus, celana dalam, dan delapan jenis bola yang berbeda, termasuk versi “kulit sapi terbaik” yang digunakan oleh Villa serta tim senior Inggris. Pria berusia 73 tahun itu dianggap sebagai pendukung Villa kelas satu, jadi ketika dia meminta izin untuk memamerkan Piala FA di etalase tokonya, komite klub setuju.
Keaslian Trofi yang Dicuri
Pertanyaannya adalah apakah trofi yang dicuri itu asli atau replika? Jawabannya adalah trofi yang hilang itu adalah trofi orisinal yang telah digunakan sejak tahun 1872. Trofi ini dibuat oleh perak yang berbasis di Sheffield, Martin, Hall & Co dan dijuluki ‘idola timah kecil’.
Trofi Piala FA asli ini digunakan oleh klub-klub juara Piala FA dari tahun 1872 hingga 1895. Aston Villa adalah tim terakhir yang berhak memilikinya sebelum insiden tersebut. Karena insiden ini, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) memutuskan untuk mengganti trofi yang hilang dengan desain yang sama sekali baru.
63 Tahun Kemudian
Pencurian ini menjadi berita utama di seluruh Inggris dan penyelidikan pun dimulai dengan cepat. Selain denda £25 yang dijatuhkan kepada Aston Villa, hadiah sebesar £10 akan diberikan untuk informasi yang bisa mengarah pada penemuan trofi.
Upaya penyelidikan tidak membuahkan hasil secara pasti pada saat itu, baru 63 tahun kemudian pada tahun 1958 seorang penghuni rumah lansia bernama Harry Burge mengaku melakukan pencurian tersebut bersama 2 rekannya pada saat itu dan telah melelehkan trofinya. Singkatnya, Harry kemudian dihukum 7 tahun, menjalani hukuman selama 2,5 tahun dan kemudian ia meninggal di Rumah Sakit Summerfield pada 1964.
Leave a Reply